MAKALAH CARA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN MELALUI BIAYA




MAKALAH
CARA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN MELALUI BIAYA

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial



Disusun Oleh :
Nama         : Andega Satrio Putro Prabowo
NIM           : 2015020153)
Kelas          : B2
Semester    : V

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Batik Surakarta
Tahun 2017/2018



Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, proposal ini dapat terselesaikan dengan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial pada semester V di tahun ajaran 2017 dengan judul “Cara Meningkatkan Laba Perusahaan Melalui Biaya”.
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial, makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana cara untuk meningkatkan laba suatu perusahaan khususnya melalui biaya. Kami menyadari selaku penyusun yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.


Penulis               



Daftar Isi

Halaman Judul ...................................................................................................  i
Kata Pengantar ...................................................................................................  ii
Daftar Isi ............................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................  1
A.    Latar Belakang ............................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah .......................................................................................  2
C.     Manfaat  ......................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.    Laba Perusahaan .........................................................................................  3
B.     Strategi Meningkatkan Laba Perusahaan ....................................................  5
C.     Menekan Biaya Perusahaan untuk Meningkatkan Laba .............................  7
BAB III PENUTUP ..........................................................................................  11
A.    Kesimpulan .................................................................................................  11
B.     Saran ...........................................................................................................  11
Daftar Pustaka ...................................................................................................  13



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dimasa sekarang ini, perusahaan memiliki masing-masing peluang untuk memasarkan produknya. Perusahaan merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang program pemerintah di berbagai sektor perekonomian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini akan membawa dampak persaingan perdagangan yang ketat, terutama pada perusahaan sejenis. Dengan demikian perusahaan dituntut bekerja lebih efisien supaya dapat tetap bertahan dalam bidangnya masing-masing (Agus Suseno,2009).
Perusahaan harus selalu dapat menghasilkan laba untuk dapat tetap bersaing dan menguasai pasar. Untuk itu, setiap perusahaan atau pengusaha dituntut untuk melakukan strategi-strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Karena setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang lebih besar.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurung waktu tertentu. Dalam bisnis strategi biasanya ditujukan guna  bagaimana cara bersaingnya.Tekanan persaingan ini mencakup ancaman pedatang baru, daya tawar menawar pemasok, daya tawar pembeli, daya tawar produk pengganti dan persaingan antar pesaing.
Dilihat dari segi globalisasi persaingan lebih tajam karena untuk masuk ke dalam pasar global, banyak faktor-faktor yang harus ditingkatkan dan diperbaiki. Faktor-faktor tersebut adalah kualitas, ketepatan waktu, dan tentu saja modal. Persaingan global yang dihadapi perusahaan tersebut memaksa para manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan yang berkualitas berdasarkan fakta-fakta. Tujuan perusahaan walaupun yang satu dengan yang lainnya belum tentu sama, tetapi pada umumnya tujuan perusahaan terutama adalah memperoleh laba yang sebesar- besarnya untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Berdasarkan  hal tersebut, maka disusunlah makalah ini untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan laba perusahaan dengan fokus pada biaya.

B.     Rumusan Masalah
             Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :      
1.      Apakah yang dimaksud dengan laba?
2.      Bagaimana strategi untuk meningkatkan laba perusahaan?
3.      Bagaimana cara menekan biaya perusahaan untuk dapat meningkatkan laba perusahaan?

C.    Manfaat
Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a.       Memberikan pemahaman mengenai apa yang dimaksud laba.
b.      Memberikan pengetahuan bagaimana strategi untuk meningkatkan laba.
c.       Memberikan pemahaman cara meningkatkan laba perusahaan khususnya dengan menekan biaya.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Laba Perusahaan
1.      Pengertian Laba
Laba” atau profit dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seseorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk didalamnya, biaya kesempatan).
Tanpa diperoleh laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Untuk menjamin agar perusahaan mampu menghasilkan laba, maka manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan 2 faktor penentu laba yaitu (1) pendapatan (2) biaya. ( Ellys Delfrina Sipangkar,2008)
Sementara itu laba dalam akuntansi sendiri, didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi. Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk mempresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2.      Unsur-Unsur Laba
a.       Pendapatan
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikkan aktiva suatu perusahaan atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi, yang berasal dari aktivitas operasi dalam hal ini  penjualan barang (kredit) yang merupakan unit usaha pokok perusahaan.
b.      Beban
Beban adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikkan kewajiban dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi. Menurut IAI (1994) dikutip dari Chariri dan Ghozali (2001), beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
c.       Biaya
Biaya adalah kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi. Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban, tiap periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan rugi-laba untuk menentukan laba periode.
Menurut FASB (1980) dikutip dari Chariri dan Ghozali (2001)  biaya adalah aliran keluar (outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiataan utama suatu entitas.
d.      Untung-Rugi
Keuntungan adalah kenaikkan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi insidental yang terjadi pada perusahaan dan semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Selain yang berasal dari pendapatan investasi pemilik.
e.       Penghasilan
Penghasilan adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam PSAK no.23 Ikatan Akuntan Indonesia (2007) paragraf  70 menyatakan  sebagai  berikut:
“Penghasilan (income) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikkan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.”
3.      Jenis-Jenis Laba
Laba dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a.       Laba kotor adalah selisih positif antara penjualan dikurangi retur penjualan dan potongan penjualan.
b.      Laba usaha (operasi) adalah laba kotor dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya atas usaha.
c.       Laba bersih sebelum pajak adalah laba yang diperoleh setelah laba usaha dikurangi dengan biaya bunga.
d.      Laba bersih adalah jumlah laba yang diperoleh setelah adanya pemotongan pajak.

B.     Strategi Meningkatkan Laba Perusahaan
Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan secara teoritis  laba adalah kompensasi atau resiko yang di tanggung oleh perusahaan, semakin besar resiko semakin pula laba yang di peroleh. Untuk memaksimalkan laba yang diperoleh setiap perusahaan bisa dicapai melalui bermacam-macam cara antara lain ialah melalui efisiensi di semua bidang, seperti produksi, sumber daya manusia, keuangan, dan lain sebagainya.
Secara garis besar ada tiga cara umum yang bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan laba  yaitu meningkatkan penjualan, mengurangi biaya, dan menggunakan aset-aset perusahaan secara lebih baik.
1.      Meningkatkan Penjualan
Meningkatkan penjualan bisa dilakukan dari dua segi : menaikkan harga jual dan menaikkan  jumlah barang yang di jual. Meningkatkan harga jual dalam pengertian bukan untuk mengimbangi kenaikan bahan baku atau upah UMR yang naik, tetapi semata-mata adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk meningkatkan penjualan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a.        Meningkatkan Jumlah Customer Baru
Cara meningktakan jumlah customer baru bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya mengadakan pameran produk, menekan tim sales dengan memberikan target penambahan customer, melauncing produk baru, serta melakukan promosi besar-besaran. 
b.      Meningkatkan Jumlah Pembelian Per Customer
Cara untuk meningkatkan pembelian per customer bisa dilakukan dengan up selling (menawarkan produk dengan spesifikasi yang lebih besar dengan harga yang lebih mahal), cross selling (menawarkan produk subtitusi produk utama yang dibeli customer), dan ke tiga meningkatkan frekuensi  pembelian produk customer dalam jangka waktu tertentu.

2.      Mengurangi Biaya
Ada dua metode untuk mengurangi biaya yaitu dengan metode target costing untuk merancang produk dengan biaya serendah mungkin dan metode pengendalian operasional untuk meningkatkan produktivitas.
Target Costing dilakukan sebelum produk di produksi secara massal. Misalnya saja perusahaan mobil yang menjual produknya senialai 130 juta dengan biaya operasional sebesar 100 juta, artinya perusahaan mendapatkan omzet 30 %. Bila perusahaan ingin tetap menjual produk sebesar 100 juta, tetapi perusahaan ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar 40 % persen, maka secara logika perusahaan harus memangkas biaya operasional produksi. Misalnya menggunakan bahan-bahan dalam negeri yang harganya lebih murah, memindahkan perusahaan ke daerah yang UMR- nya rendah, dan mengurangi spesifikasi produk tanpa menurunkan kualitas.

3.      Menggunakan Aset-Aset Perusahaan secara Lebih Baik
Aset perusahaan dalam hal ini ada 2, yakni aset yang berupa SDM, dan aset yang berupa benda bergerak dan tidak bergerak. Aset SDM meliputi seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan. Penggunaan aset SDM secara lebih baik adalah menggunakan potensi karyawan semaksimal mungkin.  Dalam hal ini  yang paling berperan adalah divisi HR. Divisi HR harus berpegang pada prinsip the right man on the right job, the right man on the right place. Manajer HR harus mengetahui secara psikologi maupun konseptual mengenai potensi, skill, passion, dan talenta setiap karyawan. Tes psikologi dan pengamatan selama karyawan menjalankan training merupakan langkah awal untuk mengetahui potensi sebenarnya. Sedangkan aset bergerak adalah kendaraan, dan aset tidak bergerak adalah bangunan. Dalam hal ini menyewakan ruangan yang tidak terpakai di perusahaan adalah langkah yang efektif untuk menambah profit. Juga disarankan untuk membeli mobil sendiri daripada menyewa  mobil di rent car yang menghabiskan banyak biaya operasional.

C.    Menekan Biaya Perusahaan untuk Meningkatkan Laba
Perusahaan besar atau kecil yang bergerak dibidang pengolahan atau industri pasti melakukan proses dan atau mengolah bahan baku dan bahan penunjang lainnya untuk dijadikan sebuah produk, dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja , mesin-mesin, peralatan, perlengkapan, dan lain-lain.
Dalam setiap tahapan proses produksi memerukan biaya, terdapat beberapa biaya yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan, seperti bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, dan biaya-biaya produksi lainnya. Namun dalam proses produksi, biaya yang digunakan sering kali lebih tinggi dari standar biaya yang telah dianggarkan sebelumnya. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan efisiensi biaya supaya terhindarkan dari kelebihan biaya produksi. Terhindar dari pemborosan atau kelebihan biaya produksi secara tidak langsung dapat memicu perusahaan dalam meningkatkan laba.
Secara sistematis, terdapat beberapa langkah untuk menekan biaya sehingga laba perusahaan dapat meningkat, diantaranya :
1.      Menimalkan Pemborosan Bahan Baku
Menimalkan pemborosan bahan baku dengan cara :
a.       Pembelian Bahan Baku Dengan Teliti Dan Cermat.
Untuk meminimalkan biaya produksi bukan berati perusahaan harus  membeli bahan baku dengan harga murah namun tidak memperhatikan kualitasnya, karena bahan baku yang tidak sesuai kualitasnya maka akan tidak bisa digunakan sebagai bahan baku produksi, hal ini bisa menjadi pemborosan pembelian bahan baku. Belilah bahan baku yang berkualitas baik, hal ini bisa dilakukan dengan mencari suplier yang dapat memberikan bahan baku yang berkualitas dengan harga yang sesuai, karena bahan baku yang berkualitas baik akan menghasilkan produk yang berkualitas baik pula.
b.      Kurangi Pemborosan Dengan Cara Yang Terampil.
Dalam usaha sektor industri, keterampilan akan menghasilkan penghematan, karena dengan keterampilan mengolah bahan baku dan bahan penolong yang baik, akan menghindarkan dari rusaknya bahan bahan yang digunakan. Pekerja yang terampil untuk mengurangi kerusakan produk, hal ini akan menjaga kestabilan perusahaan untuk menghasilkan poduk yang baik dan berkualitas. Jika produk tidak berkualitas atau bahkan rusak maka perusahaan akan mengalami kerugian, karena biaya produksi yang dikeluarkan akan sia-sia. Pelatihan kepada pekerja yang dapat diaplikasikan dalam bekerja, peralatan yang baik, suasana kerja yang kondusif, pembayaran upah yang lancar, serta pengawasan yang cermat ketika proses produksi berlangsung akan mengurangi kerusakan produk.

2.      Mengurangi Biaya Tenaga Kerja
Mengurangi biaya tenaga kerja bukan berarti harus mengurangi jumlah tengaga kerja,  namun salah satu cara untuk meminimalkan biaya tenaga yaitu dengan menghitung upah tenaga kerja berdasarkan waktu dalam menghasilkan beberapa bagian ataupun produk tertentu, jangan sia-siakan waktu ketika produksi mulai berjalan. Hal-hal yang menyebabkan biaya tenaga kerja menjadi lebih tinggi antara lain:
a)      Penempatan mesin dan peralatan serta bahan tidak di tata dengan baik dan tepat.
b)      Suasana kerja yang kurang kondusif dan tempat kerja yang buruk yang tidak memberikan kenyamanan bagi pekerja ketika proses produksi berlangsung di perusahaan.
Seharusnya perusahaan melakukan pembenahan tata ruang kerja yang baik. Yakni, dengan menempatkan, mesin-mesin, peralatan, penyimpanan bahan baku dan penolong dan lain lain dengan baik dan tepat, agar dapat berhubungan antara datu dengan yang lain, sehingga memudahkan beraktivitas. Dengan alur yang sesuai akan memudahkan penangannya dalam tahapan proses produksi. Tata letak yang tidak tepat akan mengakibatkan penanganan dalam produksi menjadi panjang, hal ini juga yang mengakibatkan biaya tinggi karena terjadi pemborosan waktu.
Ketidak nyamanan akan menigkatkan stress ketika terjadi permasalahan. Maka buatlah jalan-jalan ditempat produksi tenang dan rapi, karena kerapian menghemat waktu. Suasana yang teratur membuat nyaman anda dan pekerja mengendalikan lebih produktif.

3.      Menggunakan Mesin Dan Peralatan Dengan Benar
Pada banyak kasus, terkadang mesin berhenti lebih banyak dibandingkan dengan waktu pemakaian karena pengambilan bahan baku yang lama dari tempat penyimpanan, pekerja lain yang belum selesai ketika pekerja lain telah selesai dengan pekerjaannya sehingga pekerja dan mesin saling mengganggu. Apalagi ketika mesin mesin macet dan rusak dikarenakan jarang dilakukan perawatan. Sebaiknya, sebelum memulai pekerjaan, pastikan bahwa mesin dapat bekerja dengan baik dan pekerja benar benar telah mengetahui cara menggunakannya.
Hal-hal yang mesti diperhatikan dalam penggunaan mesin dan peralatan produksi
a)      Pemeliharaan Mesin Dan Peralatan.
Pemeliharaan mesin dan peralatan secara untuk memastikan bahwa mesin dan peralatan selalu dalam keadaan baik sangat diperlukan karena melakukan pemeliharaan dengan baik juga dapat menjaga kestabilan kapasitas produksi.
b)      Pahami Proses Produksi.
Dengan memahami proses produksi maka perusahaan  akan mengatur tata letak di tempat kerja dengan baik
c)      Menjaga Keselamatan Kerja
Perusahaan  bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja, keamanan kerja bukan hanya mencegah kecelakaan, tetapi juga terhadap buruknya kondisi tempat kerja perusahaan yang tidak sesuai dengan standar keselamatan kerja, sehingga risiko kecelakaan mudah terjadi.

4.      Mengurangi Pemborosan dalam Penggunaan Modal Kerja
Bahan baku yang perusahaan beli harus cepat diproduksi dan dijadikan produk siap jual secepat mungkin. Semakin cepat produk terjual semakin cepat anda mendapat keuntungan dan semakin cepat uang (modal kerja)  meningkat sehingga mampu untuk memproduksi kembali.

5.      Hindari menyimpan persediaan
Jika hal ini terjadi, akan banyak sekali modal kerja yang tertahan. Aturlah produksi dengan baik, dengan cara tertentu yang memugnkinkan proses produksi berlangsung secara efektif dan efisien.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perusahaan harus selalu dapat menghasilkan laba untuk dapat tetap bersaing dan menguasai pasar. Untuk itu, setiap perusahaan atau pengusaha dituntut untuk melakukan strategi-strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Karena setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang lebih besar.
Untuk meningkatkan laba perusahaan dapat dilakukan melalui meningkatkan penjualan, mengurangi biaya, dan menggunakan aset-aset perusahaan secara lebih baik. Khususnya dalam hal biaya, terdapat beberapa langkah spesifik untuk meningkatkan laba perusahaan dengan menekan biaya. Langkah-langkah tersebut diantaranya menimalkan pemborosan bahan baku, mengurangi biaya tenaga kerja, menggunakan mesin dan peralatan dengan benar, mengurangi pemborosan dalam penggunaan modal kerja, dan hindari menyimpan persediaan.
Dengan melakukan langkah-langkah  tersebut, maka perusahaan  dapat melakukan produksi dengan biaya yang minimal (relative, tergantung produk dan segmen pasar), dan perusahaan dapat menjual produk tersebut dengan harga yang tepat.  Dengan efisiensi perusahaan juga akan mendapatkan beberapa hal antara lain: bertambahnya konsumen yang membeli produk, karena perusahaan dapat menetapkan harga produk yang tepat, kemampuan bersaing dengan perusahaan lain yang dimiliki produk yang sejenis, laba yang lebih besar karena dapat menekan biaya dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

B.     Saran
Perusahaan yang memaksimalkan laba dapat memilih kombinasi input yang meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba. Dalam hal ini, perusahaan harus mampu mengatur manajemen keuangan agar mengetahui kendala-kendala biaya produksi lainnya. Memaksimalkan laba dengan strategi yang tepat akan memudahkan perusahaan untuk dapat bersaing dalam era globalisasi sekarang.
Sasaran utama strategi pencapaian laba perusahaan &efisiensi modal usaha yang efektif antara lain seberapa besar presentase laba yang diperoleh dibandingkan dengan jumlah modal sendiri yang diinvestasikan dalam perusahaan, dan seberapa besar perputaran modal kerja dalam satu periode tertentu misalnya dalam satu tahun. Pada intinya tujuan dari memaksimalkan laba adalah mencari keuntungan bagi perusahaan tersebut yang sedang produksi. Untuk memaksimalkan atau meningkatkan laba perusahaan, dapat dilakukan langkah-langkah yang telah dibahas pada makalah ini.



Daftar Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PASAR TENAGA KERJA